Monday, October 12, 2009

My First Shot

Ramalan Jucelino

Jucelino Nobrega da Luz yang berasal dari Brasil, lahir 07 Maret 1960, profesinya saat ini adalah sebagai seorang guru bahasa Inggris dan Jerman di sebuah sekolah di Brasil, dan dengan istri serta kedua anaknya menjalani hidup yang sederhana dan dia adalah penduduk yang sangat biasa.

Laporan Praktikum Biologi

1. Nama Percobaan : Ingenhousz

2. Tujuan : Untuk melacak adanya O2 / oksigen dalam proses fotosintesa.


3. Alat dan Bahan
digunakan : Alat - 1 Gelas Kimia Bahan -Air
- 1 Tabung Reaksi -Hydrilla
- 4 Kawat Penyangga
- Pengukur Waktu ( jam)
- 1 Corong
- 1 Waskom

4. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan tanaman hydrilla secukupnya ke dalam corong.
3. Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.
4. Memasukkan empat kawat penyangga ke dalam gelas ukur untuk menjaga keseimbangan dari corong yang telah diisi dengan hydrilla.

5. Memasukkan corong yang berisi tanaman hydrilla kedalam gelas kimia dengan posisi terbalik, mulut corong berada di bagian bawah.
6. Mengisi gelas kimia tersebut dengan air.

7. Pengisiannya dilakukan di dalam waskom supaya semua bagian gelas kimia, corong dan tabung reaksi berisi air.

8. Untuk kelompok kami, kelompok II meletakkan rangkaian alat dan bahan yang telah disusun tadi di tempat yang terang dan diamati selama 10 menit.

9. Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu memasukkan data ke tabel..

5. Hasil Pengamatan :

Kelompok Banyak Gelembung
Waktu
(Menit) Kena Sinar Matahari Langsung Dalam Ruangan
I 5 260
II 10 375
III 15 385
IV 20 953
V 25 655
VI 5 3
VII 10 8
VIII 15 8
IX 20 5
X 25 14

6. Diskusi :
1. Gas apakah yang ada pada gelembung udara tersebut? dan bagaimana proses terbentuknya?
Jawab : Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O(l) 4H+(aq) + O2 (g)
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Berikut akan ditampilkan proses terbentuknya O2 dalam proses fotosintesis.
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah gelembung pada percobaan tersebut?Jelaskan!
Jawab : Yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah gelembung pada percobaan di atas adalah:
a. Lama berlangsungnya fotosintesis
Semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin banyak gelembung gas oksigen yang dihasilkan karena proses potosintesis akan banyak menghasilkan gas oksigen seiring dengan lamanya waktu fotosintesis.
b. Cahaya matahari
Berdasarkan percobaan di atas, gelembung gas oksigen yang dihasilkan di tempat yang kena sinar matahari akan menghasilkan gas oksigen yang lebih banyak dibandingkan di tempat yang tidak kena sinar matahari.. Hal itu disebabkan karena dalam proses fotosintesis diperlukan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam fotosintesis khususnya dalam fotolisis sehingga semakin mendapatkan cahaya maka semakin banyak air yang dipecah dan semakin banyak pula gas oksigen yang dihasilkan.

7. Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan di atas, dapat kami simpulkan bahwa:
1. Dalam proses fotosintesis diperlukan air dan cahaya matahari.
2. Pada proses potosintesis menghasilkan O2/oksigen.

Thursday, October 8, 2009

Tarbiyah Ramadhan


Secara garis besar dapat kita temui bahwa Ramadhan

merupakan sarana tarbiyah yang meliputi :

1. Ramadhan merupakan sarana arbiyah Ruhiyah (pembinaan spiritual)

Pada dasarnya setiap ibadah yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, selain merupakan kewajiban dan alasan diciptakannya manusia dan makhluk lainnya; juga merupakan sarana untuk membersihkan diri manusia itu sendiri dari kotoran dan dosa yang melumuri jiwa, sehingga tidak ada satu ibadahpun yang lepas dari arah tersebut; shalat misalnya merupakan sarana untuk mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Zakat yang dikeluarkan oleh orang kaya merupakan sarana untuk membersihkan diri dan hartanya dari kotoran yang terdapat dalam hartanya, seperti yang tersirat dalam surat At-Taubah (9) ayat 103 dan Al-Lail (92) ayat 18.

Begitupun dengan bulan ramadhan yang di dalamnya terdapat ibadah puasa, berfungsi sebagai sarana tazkiyatunnafs (perbersihan jiwa), dimana orang yang berpuasa selain menjaga diri untuk tidak makan dan minum, juga dituntut untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan melatih dirinya untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah walau dalam keadaan lapar, bersikap jujur, menjaga diri dari ucapan kotor dan keji, sifat dengki dan hasad. Dan dalam ibadah puasa juga ada hikmah yang tinggi; memenangkan ruh ilahi atas materi dan akal atas nafsu angkara murka.

2. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah jasadiyah (pembinaan jasmani)

Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak hanya membutuhkan pengendalian hawa nafsu tapi juga membutuhkan kekuatan fisik, karenanya puasa tidak diwajibkan bagi mereka yang kesehatannya tidak prima, seperti orang tua yang telah renta, orang sakit, wanita yang sedang hamil tua atau menyusui serta orang yang sedang musafir (dalam perjalanan); yang mana kesemua itu merupakan keringanan (rukhsah) bagi mereka; karena ketidak mampuan, atau karena kesehatan janin dan bayi dan menjaga kesehatan bagi orang yang sedang musafir. (Lihat surat al-baqarah ayat 184). Selain itu juga dengan puasa dari segi kesehatan akan membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa endapan makanan, mengurangi kegemukan dan menenangkan kejiwaan atas aspek materil yang ada dalam diri manusia.

3. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah ijtima’iyah (pembinaan sosial)

Selain melatih diri, puasa juga memiliki sisi pendidikan sosial, apalagi dalam kewajiban puasa ramadlan, seluruh umat islam di dunia diwajibkan berpuasa, tanpa terkecuali; baik yang kaya atau miskin, pria atau wanita, kecuali bagi mereka yang ada udzur, disinilah letak pendidikan sosial, mereka sama dihadapan perintah Allah, sama dalam merasakan lapar dan dahaga, dan sama dalam ketundukan terhadap perintah Allah.

Puasa juga dapat membiasakan umat untuk hidup dalam kebersamaan, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, begitupun juga melahirkan kasih sayang kepada orang-orang miskin, sehingga orang-orang yang mampu dan kaya merasakan apa yang di derita oleh orang-orang fakir dan miskin dan mau memberi dari rizki yang Allah anugrahkan kepadanya. Sehingga dari sinilah di harapkan timbul rasa persaudaraan dan solidaritas.

Sebagaimana dalam puasa ramadlan disunnahkan untuk memperbanyak sedekah karena sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan. Bersedekah bukan hanya memberi uang , tetapi termasuk di dalamnya memberi pertolongan, mengajak berbuka puasa kepada fakir miskin, memberi perhatian, bahkan memberi seulas senyum pun sudah termasuk suatu sedekah.

Jika konsep memberi -secara luas- ini diterapkan secara maksimal selama Ramadhan, maka akan luar biasa pengaruhnya pada pribadi kita. Sikap kikir menyingkir, sikap ketergantungan menghilang. Dengan memberi sedekah setahap demi setahap harga diri akan meningkat. Karena, sesungguhnya ketika kita memberi, seseorang akan memperoleh. Dengan demikian, dalam konsep memberi terkandung esensi cinta-kasih.

Adanya kewajiban Zakat fitrah (zakatul fitri) dalam bulan puasa ramadlan merupakan bukti lain adanya tarbiyah ijtima’iyah yang dibangun dalam bulan Ramadlan, yaitu zakat atau sedekah yang dihubungkan dengan Idul Fitri. Pada saat itu, tiap-tiap orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah berupa bahan makanan yang jumlahnya telah ditentukan, baik berupa gandum, beras, atau apa saja yang menjadi bahan makanan pokok daerah setempat, dan dihitung menurut jumlah keluarga, termasuk orang tua, anak-anak, lelaki dan perempuan.

Dan dalam berpuasa juga ditanamkan sifat tenggang rasa dan solidaritas dalam kehidupan yang memilki keragaman etnis, warna kulit dan ras, apalagi sesama muslim yang memiliki keragaman mazhab, kelompok dan golongan yang berasal dari keragaman pemahaman dalam mengambil intisari dari ajaran Islam. Perbedaan kelompok, mazhab dan golongan adalah merupakan hal yang lumrah, namun yang patut kita sadari bahwa dengan adanya perbedaan tersebut kita (umat Islam) tidak boleh terpecah belah dan tidak bersatu, namun hendaknya bisa dijadikan sarana untuk memupuk persaudaraan, dan membangun bangunan Islam agar lebih kokoh lagi, sehingga dengannya tidak akan terjadi saling gontok-gontokkan, mencela, menuding dan menghina karena hanya permasalahan sepele dan furu’ saja.

4. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah khuluqiyah (pembinaan akhlak)

Puasa juga mendidik manusia untuk memiliki akhlak yang mulia dan terpuji, sabar dan jujur serta tegar terahadap segala ujian dan cobaan, hal ini terlihat dari arahan Rasulullah Saw. dalam meriwayatkan Hadits Qudsi bahwa orang yang berpuasa wajib meninggalkan akhlak yang buruk. Segala tingkah lakunya harus bercermin pada budi yang luhur. Ia wajib menjaga diri, jangan sampai melakukan ghibah (mempergunjingkan diri orang lain, gosip), atau melakukan hal-hal yang tiada berguna, sehingga Allah berkenan menerima puasanya.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.:

“Apabila seorang dari kamu sekalian berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan berteriak. Bila dicela orang lain atau dimusuhi, maka katakanlah: “Aku ini sungguh sedang puasa”. Dalam hadits lain disebutkan: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dusta, dan melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga mereka” (HR Bukhari dan Abu Dawud).

Mengenai hadits yang terakhir, Al’Allamah Asy-Syaukani berkata: “Menurut Ibnu Bathal, maksud hadits di atas bukan berarti orang itu disuruh meninggalkan puasa, tetapi merupakan peringatan agar jangan berkata bohong atau melakukan perbuatan yang memuat dusta. Sedangkan menurut Ibnu Arabi, maksud hadits ini ialah bahwa puasa seperti itu tidak berpahala. Dan berdasarkan hadits ini, Ibnu ‘arabi mengatakan pula bahwa perbuatan-perbuatan buruk tersebut di atas dapat mengurangi pahala puasa

5. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah jihadiyah

Puasa juga merupakan sarana dalam menumbuhkan semangat jihad dalam diri umat, terutama jihad dalam memerangi musuh yang ada dalam jiwa setiap muslim, mengikis hawa nafsu, dan berusaha menghilangkan dominasi jiwa yang selalu membawanya kepada perbuatan yang menyimpang. Sebagaimana puasa juga menumbuhkan semangat jihad yang nyata, karenanya peperangan yang terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya kebanyakan di bulan puasa, dan justru dengan berpuasa mereka dapat lebih semangat dalam berjihad, karena dengan puasa hati terasa lebih dekat kepada Allah SWT dibanding hari-hari dan bulan-bulan yang lain, walaupun pada dasarnya Rasulullah saw dan sahabatnya tidak pernah merasa jauh dari Allah SWT. Dan bukan karena berpuasa orang lalu boleh bermalas-malasan atau tidur-tiduran. Namun yang lebih utama adalah kegiatan dan aktivitas orang yang berpuasa tidak kendor dan berkurang karena alasan sedang berpuasa, namun sebaliknya harus lebih ditingkatkan lagi, karena ganjaran orang yang melakukan kebaikan saat puasa ramadlan bahwa pahalanya akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat oleh Allah. Karena itu Allah SWT berfirman :

والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا

“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dijalan kami maka Kami akan tunjukkan jalan-jalan Kami (jalan yang lurus)” (QS. 29 ayat 69)

Dan puncak tarbiyah yang dapat di raih oleh seorang muslim pada bulan ramadhan adalah mencapai maqam taqwa disisi Allah SWT, sebagaimana yang telah difirmankan Allah dipenutup perintah-Nya untuk berpuasa, “agar kamu bertaqwa”, karena dengan puasa kesehatan qalb (hati) dan jasad (jasmani) terjaga.

http://www.al-ikhwan.net/ramadhan-sayyidus-syuhur-6-syahrut-tarbiyah-515/

keane - Nothing in My Way

A turning tide

Lovers at a great divide

Why d'you laugh?

When I know that you're hurt inside?


And why'd you say

It's just another day, nothing in my way

I don't wanna go, I don't wanna stay

So there's nothing left to say?

And why'd you lie

When you wanna die, when you're hurt inside

Don't know what you lie for anyway

Now there's nothing left to say


A tell-tale sign

You don't know where to draw the line


And why'd you say

It's just another day, nothing in my way

I don't wanna go, I don't wanna stay

So there's nothing left to say

And why'd you lie

When you wanna die, when you're hurt inside

Don't know what you lie for anyway

Now there's nothing left to say


Well for a lonely soul, you're having such a nice time

For a lonely soul, you're having such a nice time

For a lonely soul, it seems to me that you're having such a nice time

You're having such a nice time


(Just...)

For a lonely soul, you're having such a nice time

(...another day, nothing in my way, I..)

For a lonely soul, you're having such a nice time

(...don't wanna go, I don't wanna stay. just..)

For a lonely soul, it seems to me that you're having such a nice time

(... another day, nothing in my way; Don't know what you lie for...)

You're having such a nice time

(...anyway)